Kamera Generasi Baru : Micro FourThird
Pasca operasi laparatomy-gastrectomy pada bulan Mei 2010, untuk sementara saya tidak bisa beraktivitas berat, termasuk melakukan olahraga2 kesayangan… sepeda dan golf.
Padahal aktivitas di akhir pekan tersebut bisa membuat badan dan pikiran menjadi segar setelah 5 hari rutinitas di kantor.
Sekarang ini, beralihlah minat saya… saya mau belajar motret dengan baik.
Sebenarnya, saya sudah beli kamera digital baru, pas sebelum operasi, sekitar kwartal-II 2010. Waktu itu saya sudah merasa sering letih kalau main golf, sehingga perlu ada hobi alternatif. Selain itu juga ada rencana dari kantor untuk pergi bersama-sama ke Gunung Bromo, yang pemandangannya terkenal indah.
Iya, saat itu saya memutuskan untuk membeli kamera digital yang lumayan canggih. Walaupun sebenarnya sudah lama juga saya kepingin untuk memilikinya, sejak teman2 saya mulai hobi fotografi dengan kamera digital SLR (Digital Single Lens Reflex/DSLR), sekitar tahun 2006. Tapi waktu itu budget saya masih belum oke, he he he…
Setelah teman2 pada beli DSLR, minat saya untuk beli masih besar, untuk sementara belilah yang murah meriah, kamera saku Canon PowerShot A620. Kamera saku tapi sudah memiliki menu untuk motret secara manual sehingga bisa sedikit2 belajar motret… Hasilnya juga lumayan bagus (menurut saya pribadi).
Ini dia kamera saku yang sudah menemani saya selama 4 tahun :
Dan ini contoh hasilnya :
Setelah 4 tahun menggunakan kamera saku, akhirnya saya memutuskan membeli kamera Olympus PEN EPL-1.
Kenapa? padahal dulunya saya suka banget dengan kamera merk Canon, bahkan pocket camera saya pun merk Canon. Terus dari dulu saya pengen-nya punya kamera digital (DSLR) merk Canon juga. Saya juga sudah baca2 review DSLR (entry–level) mulai dari Canon 350D sampai generasi terbaru, 550D.
Nah berikut ini alasannya:
- Belum cukup Pede kalau bawa2 kamera besar, rasanya juga kurang mobile ya…
- Suka dengan bentuknya yang kecil tapi modis dan ada kesan retro alias jadul, apalagi kalau dilengkapi dengan asesoris jadulnya…
- Kemampuannya sudah cukup mumpuni, bahkan menurut review dari banyak orang (termasuk Darwis Triadi) kualitasnya ngga kalah dengan DSLR lain dan memiliki keunggulan tersendiri dalam warna-warni nya.
- Pendapat dari teman yang sudah ahli, hasil foto tidak hanya bergantung pada kamera, tetapi banyak dipengaruhi oleh lensa, dan kualitas lensa2 Olympus ini bagus2 (selaras dengan harganya yang juga mahal…).
- Sistem kamera Micro 4/3 belum lama dikembangkan oleh Olympus dan Panasonic, jadi kelihatannya bakalan bisa menjadi sistem masa depan kayaknya, dengan lebih banyak jangkauan konsumen, tidak hanya untuk profesional/semi-pro tetapi juga untuk konsumen awam…
- Dengan kualitas yang kurang lebih sama, harga kamera dan kit lensa jadi bisa lebih murah dibandingkan merk lainnya.
- Rasanya cukup gaya, karena kamera micro 4/3 Olympus ini dikenal juga sebagai “poor man’s Leica“. Nah Leica itu kan merk kamera yang dikenal sangat mahal dengan kualitas yang baik. Modelnya memang hampir sama… 🙂
- Kayaknya emang jodoh.
Jadilah saya membeli kamera digital Olympus PEN EPL-1. Saya belinya di Irgy’s Ratu Plaza, biar dapat garansi resmi dari OCCI (Olympus Customer Care Indonesia).
Paketnya adalah Body PEN EPL-1 dan lensa Micro Zuiko Digital (mZD) 14-42mm dan ZuikoDigital (ZD) 40-150mm. Belakangan, karena minat yang menggebu-gebu, beli lagi lensa mZD 9-18mm dan lensa fixed mZD 17mm.
Langkah selanjutnya adalah bergabung dengan unit seni fotografi di kantor, biar bisa belajar dari kolega yang lebih pandai dan berpengalaman, plus bisa ikut kalau ada acara hunting foto bareng.
Saya juga masuk ke group Flickr khusus bagi pemakai Olympus, PEN dan sistem micro 4/3. Maksudnya biar bisa dapet ilmu dan melihat contoh2 hasil foto yang bagus2…
Terakhir, ini yang masih terus harus dilakukan, sebanyak mungkin mengeksplor peralatan yang sudah ada…
Hasilnya sampai saat ini belum canggih2 amat, paling banyak ya dipake untuk dokumentasi acara2 keluarga dan teman2 🙂
Nanti kalau sudah banyak hasil yang bagus2 bakal di-upload deh… termasuk di blog ini…
Catatan:
Foto banner di atas menggunakan PEN EPL-1 lho…
Harganya berapa yaa… Hee. Thx
Sekarang sudah turun harganya menjadi Rp5 jt (kamera dan lensa kit 14-42mm), ini harga di Bhinneka.com, untuk harga di distributor seperti Irgy’s Ratu Plaza dan toko2 seperti JPC-Kemang saya pikir bisa lebih murah lagi…
kalo mau jual EPL-1 white, enaknya kemana yah?kira2 kasih harga berapa..
ada saran?
nyesel belinya yg single kit.mau beli yg double kit…
mohon info dan bantuan yahhh…
sudah ikutan komunitas PEN ? coba masuk ke Facebook, di sana ada groupnya : PENatics, bisa dicoba menawarkan kepada teman2 karena yang ikut group ini memang penggemar PEN
atau bisa coba ke kumpulan penggemar kamera Olympus di Idolympian (blog di Multiply)
dari kedua tempat ini banyak bisa didapatkan informasi mengenai kamera dan lensa, termasuk kisaran harga
ngomong2 kalau mau beli lensa biar jadi double kit tinggal beli lensa tele aja. dari review diketahui kalau sensor EPL-1 itu bagus bener, bahkan teman2 banyak yang mencari untuk di”kawin”kan dengan lensa2 eksotis seperti lensa Leica dll…
semoga bisa membantu
mau dijual berapa?
EPL1 punya saya tidak akan dijual, enak dipakainya, kecil, ringan dan hasilnya oke 🙂 walaupun sekarang sudah ada EP3 (bisa gantian pakai dengan anak2 saya)
mau tanya klo EPL – 1 apakah image sizenya bisa setajam kamera Canon atau Nikon. Karena EPL-1 yang RAW 4023 x 3024 klo nggak salah..ya. Tetapi ketika di masukin ke Program Photoshop knp klo di zoom keliatan pecah…
Terimakasih…
untuk ketersediaan cahaya yang memadai, EPL-1 bisa lebih tajam, tetapi untuk cahaya yang minim Canon dan Nikon bisa lebih tajam. jangan lupa juga dengan kecepatan dan ISO. ukuran sensor di Canon dan Nikon memang lebih besar dari EPL-1, tapi banyak hal yang membuat EPL-1 lebih menarik a.l. ukuran, ringan, harga…
untuk referensi bisa coba lihat di link berikut :
http://www.stevehuffphoto.com
Numpang Iklan Ya….
ZUIKO DIGITAL ED 50-200mm (100-400mm equiv) f/2.8-3.5 SWD.
Zuiko 50-200 Inilah lensa tele 4x zoom dengan jangkauan 100-400mm (2x crop factor) yang memiliki bukaan diafragma maksimal di 2.8 dengan ukuran yang amat kompak. Inilah lensa tele ideal bagi pecinta fotografi, karena lensa cepat ini memiliki bentuk yang kecil dan ringan namun memiliki kemampuan tele yang luar biasa.
Kelengkapan: Dus, Buku Manual, Tas Lensa.
kondisi: mulus….jarang pemakaian.
Tahun Pembelian : 2010.
Bonus: Lens Protector UV Filter.
Mau dilego aja Rp. 8.500.000,-
Nawar dikit aja.
Contact di:
SMS: 0821 1046 3519.
ane baru aja dapet epl-1 + 14 – 150 mm …. harga SAR.1499,- (Rp. 3.747500 ) kurs 1 SAR = Rp.2500,-
wah, beli di Saudi ya 🙂
harganya bagus sekali …
sementara di Jakarta harga lensa 14-150mm bisa Rp6 juta lebih
Awal oktober kemarin saya dinas ke jepang kebetulan sempat jalan2 ke akasaka, saya beli olympus pen epl1 cuman 1500 ¥, rp. 1.550.000 , kondisi baru, dijepang kalo sdh ada seri barunya maka edisi lama masuk keranjang sale.
Wah, harga EPL1 cuma 1,55jt ? borong dong… 🙂
Mas,,epl 1 klo disetting ke mode di luar scn, atau auto sering lambat ya njepretnya?
ass,,,mohon bantuanya,,sy lg nyari lensa second olympus e-pl 1.kl ada hub/sms no 082291125786